Sabtu, 25 Juli 2015

KLASIFIKASI KATA


A.    KLASIFIKASI KATA

Dalam sebuah bacaan bahasa Indonesia, terkandung banyak unsur bahasa yang berkaitan dengan makna kata dan ruang lingkupnya. Juga penggunaan gaya bahasa yang berhubungan dengan ungkapan dan bentuk-bentuk pemakaiannya.
Kata merupakan unsur yang sangat penting dalam membangun suatu kalimat. Tanpa  kata, tidak mungkin ada kalimat. Setiap kata mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan kelas kata atau jenis katanya.
B.     KELAS DAN JENIS KATA
Secara umum kelas kata terdiri dari beberapa macam, yaitu:
(1) kata kerja (verba)
(2) kata sifat (adjektif)
(3) kata keterangan (adverbia)
(4) kata benda (nomina)
(5) kata ganti (pronomina)
(6) kata bilangan (numeralia)
(7) kata tugas
           
1. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja ialah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan. Kata kerja biasanya berfungsi sebagai predikat. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata kerja apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1)   Dapat diikuti oleh gabungan kata (frasa) dengan + kata sifat.
Contoh:
pergi    (Pergi dengan  gembira.)
tidur    (Tidur dengan nyenyak.)
jalan     (Jalan dengan  santai.)
(2)   Dapat diberi aspek waktu, seperti Akan, Sedang, dan Telah.
Contoh:
(akan) Menarik
(sedang) Makan
(telah) Pergi
(3)   Dapat diingkari dengan kata Tidak.
Contoh:
(Tidak)  Makan
(Tidak)  Lihat
(Tidak)            Pulang
(4)   Berawalan Me- dan Ber-
Contoh:
Melukis                       bersama
Melihat                        bersatu
Meluap                        berpikir

2. Kata Sifat   (Adjektiva)
Kata sifat ialah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan sesuatu, misalnya keadaan orang, binatang, benda. Kata sifat berfungsi sebagai predikat. Suatu kata dapatdigolongkan ke dalam kelas kata sifat apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1)   Dapat diawali dengan kata sangat, paling dan diakhiri dengan kata Sekali.
Contoh:
Pandai   (Sangat Pandai/Pandai Sekali)
Jahat    (Sangat Jahat/Jahat Sekali)
Rendah   (Sangat Rendah/Rendah Sekali)
(2)   Dapat diberi awalan se- dan ter-.
Contoh:
Besar   (Sebesar/Terbesar)
Bodoh (Sebodoh/Terbodoh)
Baik     (Sebaik/Terbaik)
Buruk  (Seburuk/Terburuk)
Dalam  (Sedalam/Terdalam)

(3)   Dapat diingkari dengan kata Tidak.
Contoh:
Jelek    (Tidak  Jelek)
Mudah (Tidak  Mudah)
Manis (Tidak  Manis)

3. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.
Berikut adalah macam-macam adverbia, antara lain :
(1)   Adverbia   dasar    bebas,  misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling, pernah, pula, saja, saling.
(2) Adverbia turunan terbagi atas 3 bentuk berikut :
(a)  Adverbia reduplikasi, misalnya; lagi-lagi, lebih-lebih, paling-paling.
(b)  Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, barang kali, atau tidak mungkin.
(c) Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya,      harusnya, sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.

4. Kata Benda (Nomina)
Kata benda ialah kata yang mengacu pada benda, orang, konsep,  ataupun  pengertian yang berfungsi sebagai objek dan subjek. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata benda apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1)   Dapat diikuti oleh frasa Yang + Sangat.
Contoh:
Sepeda            (sepeda yang bagus/sepeda yang sangat bagus)
Foto                 (foto  yang indah/foto yang sangat indah)
Pria                  (pria yang gagah/pria yang sangat gagah)
(2)   Berimbuhan pe-/-an, per-/-an, ke-/-an.
Contoh:
Pecicilan
Pertandingan
Kelebihan
(3)   Dapat diingkari dengan kata Bukan.
Contoh :
Kamu  (bukan kamu)
Buah  (bukan buah)
Rumah  (bukan rumah)

5. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda atau nomina.
Contoh:
1.      Aku sudah mencoba membujuknya.
2.      Kami sangat berharap kepada kalian.
3.      Dia telah meninggalkan kita.
4.      Itu memang miliknya.

6. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan atau Numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.
Contoh:
1.      Ibu membeli  beberapa gelas.
2.      Ia mendapat peringkat pertama di kelasnya.
3.      Ibu Lina memiliki empat puluh ekor sapi.
4.      Separuh dari harta warisan itu disumbangkan ke panti asuhan.

7. Kata Tugas
Kata tugas dapat dirinci menjadi empat jenis kata, yaitu :
(1) Kata Depan (Preposisi),
(2) Kata Sambung (Konjungsi),
(3) Kata Sandang (Artikula),
(4) Kata Seru (Interjeksi), dan
(5) Partikel.

(1)   Kata Depan (Preposisi)
Kata depan adalah kata yang menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Contoh:
Di (Sebelah) Timur      = Menunjuk Arah
Ke Barat                      = Menunjuk Arah
Dari Kota                    = Menunjuk Tempat
Pada Hari Sabtu          = Menunjuk Waktu

(2)   Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat : kata dengan kata , frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.
Contoh :
Kakak dan adik
Makan atau minum
Tidak makan, tetapi minum
Ia tidak naik kelas karena bodoh
Rani meletakkan tasnya, lalu ia membuka seragamnya.

(3)   Kata Sandang (Artikula)
Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.
Contoh :
Sang dewi                   (Sang Bermakna Tunggal)
Para Penonton             (Para Bermakna Jamak)
Si molek                      (Si Bermakna Netral)
(4)   Kata Seru (Interjeksi)
Kata seru adalah tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan hati.
Contoh :
Aduh, badanku sakit sekali.
Astaga, mengapa kamu pergi ?
Ayo, jangan menyerah.
“Wah, murah sekali!” kata kakak.
 (5)   Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah, dan pernyataan (berita).
Contoh partikel :
1.      lah
2.      kah
3.      tah
4.      deh
5.      dong
6.      kek
7.      pun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar