By : Driyana Elisabeth Debora Sinaga
A. HAKIKAT BIMBINGAN DI SD
a. Penergtian Bimbingan Konseling
Ada beberapa pengertian BK yaitu :
1. BK merupakan layanan bantuan artinya, kegiatan ini memberikan
pencerahan dan kesejukan serta mendorong dan membela hak dan kepentingan serta
kewajiban peserta didik dengna cara yang tepat.
2. Layanan BK dilaksanakan melaului kegiatan perorangan atau kelompok
atau didalam kelas.
3. Arah pelayanan BK adalah agar peserta didik mampu melaksanakan
kehidupannya sehari – hari secara mandiri dan potensi yang ada pada dirinya berkembang
secra optimal.
4. Pelayanan BK dilaksanan dalam keempat bidang bimbingan yaitu
bimbingan pribadi,bimbingan social,bimbingan belajar dan bimbingan karier.
5. Pelyanan BK dilaksanakan
melului jenis layanan yaitu kegiatan yang akan langsung membantu peserta didik
dalam mendorong perkembangan peserta didik secara optimal.
6. Layan Bk perlu ditunjang oleh sejumlah kegiaan pendukung.
7. Pelayanan BK harus berdasarkan norma yang berlaku.
b. Tujuan Bimbingan Konseling di SD
Secara umum tujuan BK adalah membantu
peserta didik mencapai perkembangan yang optimal. Ini bereti tujuan bimbingan
adalah memperhatikan keadaan individual anak.
c. Fungsi Bimbingan Konseling di SD
Fungsi BK ditinjau dari kegunaan atau
manfaat atau pun keuntungan apa yang diperoleh melalui pelayanan tersebut.
Fungsi – fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
v Fungsi Pemahaman
v Fungsi Pencegahan
v Fungsi Pengentasan
v Funsi Pemeliharaan
v Fungsi Penembangan
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman dapat dirinci
sebagai berikut :
a. Pemahaman tentang diri sendiri dan kondisi peserta didik sendiri,
orang tua,dan guru pembimbing dalam hal ini guru kelas.
b. Pemahaman tentang lingkungan peserta didik termasuk didalamnya
lingkungan keluarga dan sekolah.
c. Pemahaman tentang lingkungan “ yang lebih luas “ ( termasuk didalamnya
lingkungan informasi pendidikan ).
2. Fungsi Pencegahan
a. Pengertian Pencegahan
Berkenaan dengan upaya pencegahan
dapat diartikan bahwa :
1. Mencegah adalah menghindari timbulnya atau meningkatnya masalah pada
diri siswa.
2. Pencegah adalah mempunyai dan menurunkan factor organic dan stress.
3. Mencegah adalah meningkatkan kemampuan pencegahan masalah penilaian
positif terhadap diri sendiri dan dukungan kelompok.
4. Kemapuan pemecahan masalah dan penilaian positif terhadap diri
sendiri merupakan kondisi yang ada pada diri individu sedangkan dukungan
kelompok merupakan unsure lingkan.
b. Upaya Pencegahan
Hal – hal dibawah ini merupakan
pilihan yang dapt dilakukan oleh seorang konselor :
1. Mendorong perbaikan lingkungan yang kalu diberikan akan berdampak
negatif dalam individu yang
bersangkutan.
2. Mendorong perbaikan kondisi diri sendiri pribadi peserta didi.
3. Fungsi Pengentasan
Fungsi pengentasan dalam layanan BK
adalah fungsi yang menghasilkan atau teratasinya berbagai permasalahan yang
dialami peserta didik.
4.
Fungsi Pemeliharaan
perkembangan ,
Fungsi pe meliharaan berarti memelihara
segala sesuatu yang baik yang ada pada diri individu,baik hal ini merupakan
pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah di capai selama ini.
Iteligens yang tinggi,bakmat yang istimewa,minat yang positif dan
produktif,sikap dan kebiasaan yang terbina dalam perilaku sehari-hari,cita-cita
yang tinggi dan cukup realistic,kesehatan dan kebugaran dan jasmani,hubungan
social yang harmonis dan dinamis dan berbagai aspek positif lainnya.
d. prinsip-prinsip
BK
Dalam pelayanan BK
prinsip-prinsip yang digunakan bersumber dari kajian filosofis,hasil-hasil
penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia perkembangan dan
kehidupan manusia dalam kontek social budaya.
Pengertian,tujuan,fungsi,dan
proses penyelengaraan BK misalnya Van hoose(1969) mengemukaan bahwa :
·
Bimbingan di dasarkan pada
keyakinan bahwa dalam diri tiap anak terkandung kebaikan kebaikan.
·
Bimbingan merupakan bantuan
kepada anak-anak dan pemuda.
·
Bimbingan bagi mereka yang
memerlukannyaagar mencapai yg menjadi
idaman d masyarakat.
·
Bimbingan adalah pelayanan
unik.
1.
Prinsip-prinsip berkenaan
dengan sasaran pelayanan.
2.
Prinsip-prinsip berkenaan
dengan masalah individu.
3.
Prinsip-prinsip berkenaan dgn
program pelayanan.
4.
Prinsip berkenaan dengan
pelaksana layanan.
e.azas bimbingan konseling di SD.
Asas-asas yang dimaksud adalah :
1. Azas kerahasiaan
2. Azas kesukarelaan
3. Azas keterbukaan
4. Azas kekinian
5. Azas kemandirian
6. Azas kegiatan
7. Azas kedinamisan
8. Azas keterpaduan
9. Azas kenormatifan
10. Azas keahlian
11. Azas alih tangan
12. Azas Tut Wuri Handayani
f.jenis dan bidang BK di SD
1) Bimbingan pribadi kegiatanya meliputi :
a)
Penanaman sikap dan kebiasaan
dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b)
Pengenalan dan pemahaman
tentang kekuatan diri sendiri dan penyaluran untuk yang kreatif dan produktif baik dalam
kehidupan dan pergaulan sehari hari,disekolah,maupun peranya dimasa depan.
c)
Pengenalan
dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi,serta penyaluran dan perkembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif.
d)
Pengenalan
dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha penanggulangnya.
e)
Pengembangan
konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan pribadi sehari-hari.
f)
Pengembangan
maupun mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri.
g)
Perencanaan
serta penyelenggaraan hidup sehat untuk diri sendiri serta lingkungan dan
keindahan.
2) Bidang bimbingan social.
a)
Pengemangan kemampuan
berkomunikasi dan bertransaksi baik
melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
b)
Pengembangan kemampuan
bertingkah laku dan berhubungan social baik di rumah,sekolah,dimasyarakat dan
menjunjung tinggi tata karma,sopan santun serta nilai-nilai agama,adat
istiadat,peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
c)
Pengembangan hubungan yang
dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman sebaya .
d)
Pengenalan dan pemahaman
peraturan dan tuntutan sekolah,dirumah dan lingkungan serta kesadaran untuk
melakukan nya.
e)
Pengembang sikap terhadap
kelompok ,lembaga social, tanah air,bangsa dan Negara,
3) Bimbingan belajar
Bidang bimbingan belajar sekolah :
a)
Pengembangan sikap dan sikap
belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar,bersikap terhadap
guru dan narasumber lainya mengikuti belajar sehari-hari, mengerjakan
tugas(PR),mengembangkan keterampilan belajar.
b)
Pengembangan disiplin belajar dan berlatih secara mandiri
maupun kelompok.
c)
Pemantapan dan pengembangan
penguasaan materi pelajaran dosekolah
dasar dan sederajat.
d)
Orientasi belajar untuk
pendidikan lanjutan pertama :
Bidang bimbingan
karir
Dalam bidang karir Disekolah
Dasar Meliputi :
i.
Pengenalan awal terhadap dunia
kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
ii.
Pengenalan orientasi dan
informasi karir yang hendak dikembangkan.
iii.
Pengenalan dan pemahaman diri
secara awal berkenaan dengan kecenderungan,karir yang di kembangkan.
iv.
Pengenalan dan pemahaman secara
sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam kaitanya
dengan yang hendak dikembangkan.
1.
Pendekatan perkembangan dalam
bimbingan,
Ada 4 pendekatan
dirumuskan sebagai pendekatan dalam bimbingan,yaitu pengembangan :
a.
Krisis.
b.
Pemedial.
c.
Preventif
d.
Perkembangan (myrick dalam muro
& kottman,1995)
c.BIMBINGAN BAGI ANAK YANG BERPRILAKU
BERMASALAH.
a.pengertian anak berperilaku
bermasalah.
Dalam
kehidupan anak di sekolah tidak semua dapat melihat dan meraskan bahwa
diantara anak ada yang telah atau sedang
menghadapi masalah ada yang masih gejala ,bahkan bagi anak sendiri juga banyak
yang juga tidak tau bahwa dirinya sedang bermasalah.
b.bentuk bentuk perilaku bermasalah
Dalam
psikologi prilaku ini disebut ’’mekanisme pertahanan diri’’ karena ada perilaku
tersebujt individu dapat mempertahankan diri atau dari situasi yang menimbulkan
ketegangan.
Bentuk umum
perilaku mekanisme mempertahankan diri ialah :
1.Rasionalisme
Mekanisme prilaku rasionalisasi ditunjukkan
dalam bentuk memberikan penjelasan atau alasan yang dapat diterima oleh
akal,tapi pada dasarnya bukan penyebab nyata karena dengan penjelasantersebut
individu bermaksud menyembunyikan latar belakan pelakunya.
2.Sikap
bermusuhan
Sikap ini
tampak pada prilaku agresif,menyerang,mengganggu besaing,dan mengancap
lingkungan.
3.Menghukum
diri sendiri
Prilaku ini
tanpak dalam wujud mencela diri sendiri dari penyebab utama dari kesalahan tau
kegagalan
4.Represi
Perilaku
represi ditunjukkan pdalam menyelamatkan diri dengan atau terhadap harapan
orang lain.
5.Sinis
Prilaku Sinis
muncul dari ketidakberdayaan individu untuk berbuat atauberbicara terhadap
kelompok.
c.Masalah yang
berkait dengan karakteristik perkembangan anak SD
Pendekatan
perkembangan membawa implikasi bahwa
pendekatan terhadap siswa berprilaku masalah dapat dilakukan dengan mengkaji
tugas tugas perkembangan karakteristik perkembangan siswa :
1.Tugas-tugas perkembangan anak di SD
a.
Menanamkan dan mengembangkan
kebiasaan dan sikap dalam beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Mengembangkan
keterampilan dasar dalam membaca,menulis dan berhitung.
c.
Mengembangkan
konsep-konsepyang perlu dalam kehidupan sehari-hari.
d.
Belajar
bergaul dan bekrja dengan kelompok sebaya.
e.
Belajar
menjadi pribadi yang mandiri.
f.
Mempelajari
fisik yang sederhana yang diperlukan untuk permainan maupun kehidupan.
g.
Mengembangkan
kata hati,moral dan nilai nilai sebagai pedpoman prilaku.
h.
Membina
hidup sehat,untuk diri sendiri,dan lingkungan serta keindahan.
i.
Belajar
memahami diri sendiri dan orang lain dan jenis kelaminnya serta menjalankan
peran tanpa membedakan jenis kelamin.
j.
Mengembangkan
sikap terhadap kelmpok,lembaga social,bangsa dan Negara.
d.Teknik
membantu siswa bermasalah
bagi duru SD yang berperan sebgai guru kelas,
sekaligus pembimbing,penanganan dan pencegahan prilaku bermasalah dapat
ditempuh dengan mengembangkan dan memelihara lingkungan belajar yang sehat.
Ada beberapa upaya yang dapat guru untuk memperoleh
lingkungan belajar yang sehat :
a. Manfaatkan pembelajaran kelas sebagai
wahana untuk bimbingan kelompok.
b. Manfaatkan pendekatan-pendekatan kelompok
didalam proses pembelajaran.
c. Mengadakan konfrensi kasus dengan
melibatkan guru dan orang tua siswa.
d. Menjadikan segi kesehatan mental sebagai
salah satu segi evaluasi.
e. Memasukkan aspek-aspek insaniah dalam
kurikulum,sebagai bagian terpadu dan bahan ajaran yang harus disajikan guru.
f.
Menaruh
kepedulian khusus terhadap factor-faktor psikologis yang perlu dipertimbangkan
dalam mengembangkan strategi pembelajaran.
D. BIMBINGAN BAGI ANAK YANG MENGALAMI
KESULITAN BELAJAR
A.Pengertian
kesulitan belajar.
Seorang siswa
dapat di pandang atau diduga mengalami
kesulitan belajar kalau yang bersangkutan menunjukkan kegagalan tertentu dalam
mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
1.
Siswa dikatakan gagal apabila
dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tungkat
keberhasilan atau tingkat penguasaan(level of mastery) minimal dalam pelajaran
tertentu.
2.
Siswa dikatakan gagal apabila
yang bersangkutan tidak mengajarkan atau mencapai prestasi yang
semestinya(berdasarkan ukuran tingkat kemampuan : itelegensi,bakat).
3.
Siswa dikatakan gagal kalau
yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas perkembangan termasuk
penyesuaian social sesuai dengan pola organismiknya(his organismic pattern).
4.
Siswa dikatakan gagal kalau
yang bersangkutan tidak berhasil menguasai tingkat penguasaan (level of
mastery)yang di perlukan sebagai prasarat(prerequisite).
B.Mengidentifikasi
siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Secara fangtfafi yang cepat dalam mengidentifikasi
siswa yang diperkirakan mengalami
kesulitan adalah :
1.
Menandai siswa dalam satu kelas
atau dalam satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar.
2.
Penggunaan catatanbelajar
efektif pada setiap bidang studi,guru dapat mengadakan pencatatan waktu yang
efektif digunakan oleh siswanya dalam memecahkan soal atau mengedakan tugas
tertentu.
3.
Penggunaancatatan
kehadiran(absensi) pada umumnya setiap guru sangat memperhatikan pencatatan
kehadiran atau ketidakhadiran siswanya.
4.
Pengguaan catatan atau bagan
partisipasi,dalam bidangstudy tertentu (IPS,PPKN,dan sbgainya sangat di
utamakan penguasaan keerampilan,komunikasi dari interaksi social dalam
menyumbangan social.
5.
Penggunaan catatan
sosiometri,dalam bidang studi tertentu siswa kadang-kadang dituntut kerjasama
dalam kelompoknya.
6.
Test kemampuan dasar
(IQ),setiap siswa memiliki kemampuan atau kecerdasantertentu,anak normal
memiliki tigkat kecerdasan(IQ) antara 90-109.
C.faktor yang
menimbulkan kesulitan belajar
Fenomena kesulitan belajar bagi siswa biasanya tampak jelas dari
prestasi menurunnya prestasi belajarnya siswa.Namun kesulitan belajar dapat
dibuktikan.
Secara garis besar
factor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas 2 macam :
1. Factor internal siswa yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul
dari dalam diri siswa sendiri.
2. Factor eksternal siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang
dating dari luar diri siswa.
Kedua factor ini meliputi aneka dibawah ini :
1.Faktor-faktor yang terdapat pada diri siswa (factor
internal)
a. Gangguan secara fisik seperti kurang berfungsinya organorgan
perasaan,alat bicara,gangguan panca indera,cacat tubuh serta penyakin menahun
(alergi,asma dan sbgnya)
b. Kelemahan mental (baik kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun
karna pengalaman),seperti kurangnya kemampuan (taraf kecerdasannya memang
kurang),kurang minat,kebimbangan,kurang menguasai keterampilan dan kebiasaan
fundamental dalam belajar.
c. Kelemahan emosional seperti
tidak aman kurang bisa menyesuaikan
diri(malacusment),tercekam merasa takut ,benci , antipati ,serta
ketidakmatangan emosional.
d. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah
seperti kurang perhatian dan minat terhadap pekerjaan sekolah,malas
belajar,menghindari tanggung jawab,sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
2.Faktor-faktor yang timbul dari luar siswa
a. Lingkungn keluarga,sperti ketidak harmonisan hubungan keluarga ,
rendahnya kehidupan keluarga, sikap orang tua yang tidak memperhatikan
pendidikan anaknya.
b. Lingkungan sekolah,seperti kurikulum yang fleksibel,metode mengajar
yang kurang memadai (kurang merangsang siswa) untuk aktis,antisifatif,beban
belajar yang terlalu berat,sering pindah sekolah, dan kurangnya alat dan sumber
sekolah.
c. Lingkungan masyarakat,seperti pandangangan masnyarakat yang salah
terhadap pendidikan,dan teman sepermainan(per-grup)yang nakal.
Selain factor-faktor yang bersifat umum di atas ada
juga factor-faktor yang di pandang sebagai factor kasus berupa learning
disability (tidak mampuan belajar) yang di sebabkan adanya kenormalan psikis
yang menimbulkan kesulitan belajar seperti :
a. Disleksia (dyslexia),yakni ketidak mampuan belajar membaca.
b. Disgrafia (dysgraphia),yakni ketidak mampuan belajar menulis.
c. Diskalkulia (dyscalculia),yakni ketidak mampuan belajar matematika.
D.Alternatif bantuan kesulitan belajar.
Banyak alternatif yang dapat dilakukan guru
dala mengatasi kesulitan belajar.
Akan tetapi sebelum pilihan diambil guru,sangat
diharapkan untuk lebih dahulu melakukan beberapa langkah penting lain :
1. Meneliti bagian-bagian kesulitan untuk memperoleh pengertian yang
benar mengenai kesulitan belajar yang
dihadapi siswa.
2. Berdasarkan hasil analisis,guru menentukan bidang kesulitan yang
memerlukan bantuan.bidang kesulitan ini dapat dikategporikan menjadi :
a) Bidang kesulitan yang dapat ditangani oleh guru sendiri.
b) Bidang kesulitan yang dapat di tangani oleh guru dan bantuan orang
tua.
c) Bidang kesulitan yang tidak dapat ditangani oleh guru maupun orang
tua.
3.Pengajaran perbaikan (remedial teaching)
Pengajaran ini merupakan suatu bentuk
pengajaran yang bersifat menyembuhkan dan membetulkan yang di berikan kepada
siswa yang mengalami kesulitan belajar secara perorangan maupun kelompok.
Karena itu sebelum pengajaran,perbaikan guru
perlu menetapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Tujuan pengajaran remedial
b. Materi pengajaran remedial
c. Metode pengajaran remedial
d. Alokasi waktu pengajaran remedial
e. Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program pengajaran
remedial.
4.Kegiatan pengayaan
Kegiatan ini merupakan suatu bentuk layanan
yang di berikan kepada siswa yang sangat cepat dalam belajar.
5.Meningkatkan motivasi dan minat belajar
Untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar dengan latar belajar kurangnya motivasi dan minat belajar dapat
dilakukan dengan cara :
a. Memperjelas tujuan belajar yang mudah dicapai secara bertahap.
b. Menghindari sran dan pernyataan yang negative yang dapat melemahkan
kegairahan belajar siswa.
c. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang,merangsang dan
menyenangkan.
d. Memberikan dorongan
e. Memberikan hadiah
f.
Melaksakanakan sanksi hukuman
atas kelalaian dengan bijaksana ,adil dan beribawa.
g. Menunjukkan manfaat pembelajaran bagi kepentingan siswa yang
bersangkutan pada saat ini dan nanti.
h. Pengembangan dan sikap kebiasaan yang baik.
6.pengembangan dan sikap kebiasaan yang baik.
a. Menciptakan iklim social yang sehat d dalam kelas.
b. memberikan kesempatan memperoleh pengalaman yang menyenangkan atau
memperoleh sukses belajar meskipun dgn prestasi minimal sekalipjun.
c. Tunjukkan kepada siswa akibat atau pengaruh kebiasaaan yang salah
terhadap hasil belajar.
d. Memberikan kesempatan untuk berlatih dengan pola-pola kebiasaan baru
dan meninggalkan kebiasaan lama yang salah.
E.BIMBINGAN BAGI MURID CERDAS DAN BERBAKAT.
1) Murid cerdas dan berbakat
1. Pengertian murid cerdas dan berbakat
Dalam seminar Nasional mengenai alternative
program pendidikan bagi anak berbakat yang diselenggaran oleh badan penelitian
dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan.
Anak berbakat adlah yang oleh orang
profesioanal di identifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi tingkat
karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul.
Kemampuan-kemampuan tersebut,baik secara
potensial maupun yang telah nyata meliputi :
·
Kemampuan intelektual umum
·
Kemampuan akademik umum
·
Kemampuan berfikir kreatif-prodiktif
·
Kemampuan memimpin
·
Kemampuan dalam salah satu
bidang seni
·
Kemampuan psiko-motor (seperti
dalam olahraga)
Menurut skala intelegensi
yang di buat oleh WECHSLER, murid berbakat adalah murid yang memiliki
interegensi 130 atau lebih yang dibedakan antara luar biasa cerdas atau Gifted
(IQ 145 keatas) yang sangat cerdas atau superior(IQ 130-144),yang banyaknya
sekitar 2’5% dan jumlah murid.
2. Ciri-ciri murid cerdas dan berbakat
Murid berbakat pada umumnya memiliki
cirri-ciri dibawah ini :
·
memiliki kemampuan yang tinggi
dalam bidan penalaran.
·
Memiliki rasa ingin tau yang
lebih besar.
·
Cepat dan mudah menerima
pelajaran
·
Memiliki minat yang lebih
besar.
·
Memiliki ruang lingkup
perhatian yang lebih luas yang memungkinkan mereka dapat memusatkan perhatian dan
tekun dalam memecahkan persoalan-persoalan.
·
Memiliki kemampuan kerja yang mandiri dan efektif
·
Telah belajar membaca sejak
belum masuk sekolah.
·
Memiliki pengamatan yang lebih
tajam dan teliti.
·
Menunjukkan inisiatifitas dan
orisinalitas dalam kerja intelektual.
·
Menunjukkan ketajaman perhatian
dan memberikan tanggapan terhadap gagasan-gagasan baru.
·
Dapat mengingat secara cepat.
·
Memiliki perhatian sifat-sifat
dasar manusia alam semesta(asal-usul,nasib,dan sbgainya.)
·
Memiliki daya imajenasi yang
luar biasa.
·
Mudah memahami petunjuk,atau
arahan yang kompleks.
·
Cepat dalam membaca
·
Memiliki macam-macam hobby
·
Memiliki minat baca yang besar
yang meliputi berbagai disiplin ilmu.
·
Sering dan aktif menggunakan
perpustakaan.
·
Memiliki kemampuan yang tinggi
dalam bidang matematika terutama dalam pemecahan masalah-masalah.
Kemampuan umum diatas
rata-rata,kreatifitas dan pengikatan diri terhadap tugas ,yang penting
diperhatikan ialah bahwa memiliki salah satu kelompok cirri-ciri, misalnya intelegensi yang
tinggi, belum mencerminkan
keberbakatan’ setiap dari tiga kelompok ciri-ciri itu sama-sama
menentukan keberbakatan’berikut akan di bahas masing’’,,chustar’’ cirri-ciri
tsb :
a.kemampuan diatas rata-rata
salah satu kesalahan identifikasi ialah
anggapan bahwa hanya kecerdasan dan kecakapan sebagaimana di ukur dgn test
prestasi belajar menentukan keberbakatan dan produktifitas kreatif seseorang.
b.Kreatifitas
kelompok(clustar) kedua yang memiliki
anak/orang berbakat adalah kreatifitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan
suatu yang baru sebagai kemampuan untuk
memelihara gagasan-gagasan baru yang
dapat detetapkan dalam memecahkan masalah atau
sebagai kemampuan melihat
hubungan-hubungan baru antara unsure yang sudah ada sebelumnya .
Daftar yang disusun oleh seagoe (dikutip
oleh Martinson,R.A, 1974) menunjukkan bahwa
ciri” tertentu dari anak berbakat
dapat atau mungkin mengakibatkan timbulnya masalah’’ tertentu :
Ø Kemampuan berfikir kritis dapat mengarah ke sikap skeptis dan kritis
baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Ø Kemampuan kreatifdan minat untuk melakukan hal-hal yang bisa
menyebabkan anak berbakat tidak menyukai atau lekas bosan terhadap tugas-tugas
rutin.
Ø Prilaku ulet dan terarah pada tujuan yang sering Nampak pada anak
berbakat dapat menjurus keinginan untuk memaksakan atau mempertahankan
pendapatnya.
Ø Kepekaan yang super dari anak berbakat bisa membuat mudah
tersinggung atau terlalu peka terhadap kritis orang lain membuatnya kurang
sabar, atau tenggang rasa jika tidak ada
kegiatan atau kurang Nampak kemajuan dalam kegiatan yang sedang berlangsung.
Ø Dengan kemampuan dan minat yang beraneka ragam anak berbakat
membutuhkan fleksibilitas serta dukungan untuk dapat menjajaki dan
mengembangkan minatnya.
Ø Keinginan anak berbakat untuk
mandiri dan belajar dan bekerja
,kebutuhan akan kebebasan dapat menimbulkan konflik karena tidak
konfrom atau tanduk terhadap tekanan dari orangtua,guru atau teman sebaya.
Adapun
kebutuhan-kebutuhan anak-anak yang berbakat yang cukup menonjol meliputi tiga kategori : kognitif ,
akademik,personel-sosial dan pangalaman luar sekolah expriental needs,(Milgram,
1991)
1.Kebutuhan kognitif-akademik
Anak berbakat memerlukan informasi
mengenai diri sendiri dan mengenai kesempatan akademis dan karir mereka.
2.Kebutuhan persona-sosial
Anak berbakat juga mempunyai
kebutuhan dalam bidang personal social.
3.Kebutuhan akan luar sekolah
Disamping program khusus dalam pendidikan formal , anak berbakat juga
memerlukan pengalaman di luar sekolah .
C.Bimbingan bagi anak yang cerdas dan berbakat
Secara
spesifik bimbingan /
pembinaan yang dapat dilakukan oleh guru
untuk sementara antara lain :
o
Melibatkan anak dalam perlombaan-perlombaan yang
diadakan di dalam sekolah dalam rangka memperingati hari-hari tertentu.
o
Memberikan informasi yang ada
di luar sekolah kepada orang tua untuk
melibatkan anak dalam kegiatan tersebut.
o
Pada waktu-waktu tertentu
meyakinkan potensi anak dalam proses pembelajaran.
o
Karya-karya anak seperti
(puisi,nyanyi,cerpen,lukisan,dll)
o
Memberikan kebebasan pada anak
sesuai norma untuk mengisi majalah
dinding (mading) setiap minggu secara bergiliran.
o
Memanggil narasumber/tentor
untuk memberikan binaan kepada anak.
o
Arahkan pembinaan untuk
membantu anak berbakat menyadari dampak dari keluarbiasaan nya terhadap
perasaan sikap,dan nilai interaksi dengan keluarga,teman sebaya, guru dan orang
biasa lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar