Haiii,,,, ini hanya sebagian dari koleksi aku..aku itu paling suka sama spongebob,,koleksi aku memang gak yang tipe mahal mahal sihh,, cuma kalau aku udah lihat,,trus suka sma bahan nya aku pasti beli,, :)
Entah apa yang ada di pikiranku, setiap kali lihat spongebob kyak berasa lihat diri sendiri,, yang riang, jahil , penolong gak pantang nyerah,,keren deh,, hehehe ini bukan curhat kok :D
Sampai'' ada temen yg julikin nama ku ratu sponge,, whattttt....???? hahaha.. gapapalah selama itu positif dan gak ngeganggu aku,, so fine,,, :) ngoleksi barang" spongebob itu kayak udh jadi kebutuhan aku,,
Beli celengan spongebob , tapi gak diisi,, sayang ntar kalau dh penuh, trus di buka kan lecet dong,,jdi gak bagus..hehehe,,,jdi aku nabung nya di celengan yg lain aja deh,,
Tapi aku suka sebel sama teman yang jahil,,,ntar masuk ke kamar aku ngobrak abrik semuanya trus gak ada yg mau pada beresin,, kan capek juga,, yaa lagi'' aku yg beresinnn :) nlom lagi ada yg jahil ngambilin coleksi aku.. kan Bete,, :/
Okeh,,,udah dulu yah cerita aku tentang dunia spongebob aku.. meskipun ini artikel gak penting buat kalian,,tapi ini sangat penting dan berarti buat aku,, :) BEYyy sahabat Dunia Maya.... GBU :)
Senin, 27 Juli 2015
Minggu, 26 Juli 2015
JUST ME :)
NUMPANG LEWAT :D
NAMA : DRIYANA ELISABETH DEBORA . SINAGA.
Nama Panggilan : LaLa
T.T.L : Sibolga,23 agustus 1994
Agama : Kristen Protestan
Anak ke : 2 dari 2 Bersaudara
Cita-Cita : Guru + Pengusaha Makanan :) :D
HIDUPMU BERHARGA BAGI TUHAN..JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN.
SEMUA KAN INDAH PADA WAKTUNYA :) I BELIEVE :* <3
NAMA : DRIYANA ELISABETH DEBORA . SINAGA.
Nama Panggilan : LaLa
T.T.L : Sibolga,23 agustus 1994
Agama : Kristen Protestan
Anak ke : 2 dari 2 Bersaudara
Cita-Cita : Guru + Pengusaha Makanan :) :D
HIDUPMU BERHARGA BAGI TUHAN..JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN.
SEMUA KAN INDAH PADA WAKTUNYA :) I BELIEVE :* <3
Sabtu, 25 Juli 2015
METODE METODE PEMBELAJARAN
METODE-METODE
PEMBELAJARAN.
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah
cara penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan oleh pendidik kepada
peserta didik.
b. Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab
adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan
kepada murid tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang
telah mereka baca.
c. Metode diskusi
Metode diskusi adalah
suatu cara penyajian/ penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik memberikan
kesempatan kepada peserta didik/ membicarakan dan menganalisis secara ilmiyah
guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternative pemecahan atas sesuatu masalah.
d. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas
adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu
kepada murid-murid, sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh guru dan murid
harus mempertanggung jawabkannya.
e. Metode Demontrasi
Metode demontrasi
adalah suatu cara mengajar dimana guru mempertunjukan tentang proses sesuatu,
atau pelaksanaan sesuatu sedangkan murid memperhatikannya.
f. Metode Amsal/perumpamaan
Yaitu cara mengajar
dimana guru menyampaikan materi pembelajaran melalui contoh atau perumpamaan.
g. Metode Targhib dan Tarhib
Yaitu cara mengajar
dimana guru memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan ganjaran terhadap
kebaikan dan hukuman terhadap keburukan agar peserta didik melakukan kebaikan
dan menjauhi keburukan.
h. Metode pengulangan (tikror)
Yaitu cara mengajar
dimana guru memberikan materi ajar dengan cara mengulang-ngulang materi
tersebut dengan harapan siswa bisa mengingat lebih lama materi yang
disampaikan.
Satu proses yang penting dalam pembelajaran adalah pengulangan/latihan atau
praktek yang diulang-ulang. Baik latihan mental dimana seseorang membayangkan
dirinya melakukan perbuatan tertentu maupun latihan motorik yaitu melakukan
perbuatan secara nyata merupakan alat-alat bantu ingatan yang penting. Latihan
mental, mengaktifkan orang yang belajar untuk membayangkan kejadian-kejadian
yang sudah tidak ada untuk berikutnya bayangan-bayangan ini membimbing latihan
motorik. Proses pengulangan juga dipengaruhi oleh taraf perkembangan seseorang.
Kemampuan melukiskan tingkah laku dan kecakapan membuat model menjadi kode
verbal atau kode visual mempermudah pengulangan. Metode pengulangan dilakukan
Rasulullah saw. ketika menjelaskan sesuatu yang penting untuk diingat para
sahabat.
semoga bermanfaat teman teman :)
KLASIFIKASI KATA
A. KLASIFIKASI KATA
Dalam sebuah bacaan bahasa Indonesia, terkandung banyak unsur bahasa yang
berkaitan dengan makna kata dan ruang lingkupnya. Juga penggunaan gaya bahasa
yang berhubungan dengan ungkapan dan bentuk-bentuk pemakaiannya.
Kata merupakan unsur yang sangat penting dalam membangun suatu kalimat.
Tanpa kata, tidak mungkin ada kalimat.
Setiap kata mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda sesuai dengan kelas kata
atau jenis katanya.
B.
KELAS DAN
JENIS KATA
Secara umum kelas kata terdiri dari
beberapa macam, yaitu:
(1) kata kerja (verba)
(2) kata sifat (adjektif)
(3) kata keterangan (adverbia)
(4) kata benda (nomina)
(5) kata ganti (pronomina)
(6) kata bilangan (numeralia)
(7) kata tugas
1. Kata
Kerja (Verba)
Kata kerja ialah kata yang
menyatakan perbuatan atau tindakan. Kata kerja biasanya berfungsi sebagai
predikat. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata kerja apabila
memenuhi persyaratan berikut.
(1) Dapat
diikuti oleh gabungan kata (frasa) dengan + kata sifat.
Contoh:
pergi (Pergi dengan gembira.)
tidur (Tidur dengan nyenyak.)
jalan (Jalan dengan santai.)
(2) Dapat diberi
aspek waktu, seperti Akan, Sedang, dan Telah.
Contoh:
(akan) Menarik
(sedang) Makan
(telah) Pergi
(3) Dapat
diingkari dengan kata Tidak.
Contoh:
(Tidak) Makan
(Tidak) Lihat
(Tidak) Pulang
(4) Berawalan Me-
dan Ber-
Contoh:
Melukis bersama
Melihat bersatu
Meluap berpikir
2. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat ialah kata yang dipakai
untuk mengungkapkan sifat atau keadaan sesuatu, misalnya keadaan orang,
binatang, benda. Kata sifat berfungsi sebagai predikat. Suatu kata dapatdigolongkan
ke dalam kelas kata sifat apabila memenuhi persyaratan berikut.
(1) Dapat
diawali dengan kata sangat, paling dan diakhiri dengan kata Sekali.
Contoh:
Pandai (Sangat Pandai/Pandai Sekali)
Jahat (Sangat Jahat/Jahat Sekali)
Rendah (Sangat Rendah/Rendah Sekali)
(2) Dapat diberi
awalan se- dan ter-.
Contoh:
Besar (Sebesar/Terbesar)
Bodoh (Sebodoh/Terbodoh)
Baik (Sebaik/Terbaik)
Buruk (Seburuk/Terburuk)
Dalam (Sedalam/Terdalam)
(3) Dapat
diingkari dengan kata Tidak.
Contoh:
Jelek (Tidak Jelek)
Mudah (Tidak Mudah)
Manis (Tidak Manis)
3. Kata Keterangan
(Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah
kata yang memberi keterangan pada verba,
adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.
Berikut adalah macam-macam adverbia, antara lain :
(1) Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian,
niscaya, tidak, paling, pernah, pula, saja, saling.
(2) Adverbia turunan terbagi atas 3 bentuk berikut :
(a)
Adverbia reduplikasi, misalnya; lagi-lagi, lebih-lebih, paling-paling.
(b) Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh,
belum pernah, barang kali, atau tidak mungkin.
(c) Adverbia
yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya, sebaiknya, sebenarnya,
secepat-cepatnya.
4. Kata Benda
(Nomina)
Kata benda ialah kata yang mengacu
pada benda, orang, konsep, ataupun pengertian yang berfungsi sebagai objek dan
subjek. Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata benda apabila memenuhi
persyaratan berikut.
(1) Dapat
diikuti oleh frasa Yang + Sangat.
Contoh:
Sepeda (sepeda yang bagus/sepeda yang sangat bagus)
Foto (foto yang
indah/foto yang sangat indah)
Pria (pria
yang gagah/pria yang sangat gagah)
(2) Berimbuhan pe-/-an,
per-/-an, ke-/-an.
Contoh:
Pecicilan
Pertandingan
Kelebihan
(3) Dapat
diingkari dengan kata Bukan.
Contoh :
Kamu
(bukan kamu)
Buah
(bukan buah)
Rumah (bukan rumah)
5. Kata Ganti
(Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah
kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain. Pronomina berfungsi untuk
mengganti kata benda atau nomina.
Contoh:
1.
Aku sudah mencoba membujuknya.
2.
Kami sangat berharap kepada kalian.
3.
Dia telah meninggalkan kita.
4.
Itu memang miliknya.
6. Kata Bilangan
(Numeralia)
Kata bilangan atau Numeralia adalah
kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.
Contoh:
1.
Ibu membeli beberapa gelas.
2.
Ia mendapat peringkat pertama di kelasnya.
3.
Ibu Lina memiliki empat puluh ekor sapi.
4.
Separuh dari harta warisan itu disumbangkan ke panti
asuhan.
7. Kata
Tugas
Kata tugas dapat dirinci menjadi
empat jenis kata, yaitu :
(1) Kata Depan (Preposisi),
(2) Kata Sambung (Konjungsi),
(3) Kata Sandang (Artikula),
(4) Kata Seru (Interjeksi), dan
(5) Partikel.
(1) Kata Depan
(Preposisi)
Kata depan adalah kata yang menghubungkan dua kata
atau dua kalimat.
Contoh:
Di (Sebelah) Timur = Menunjuk Arah
Ke Barat = Menunjuk Arah
Dari Kota = Menunjuk Tempat
Pada Hari Sabtu = Menunjuk Waktu
(2) Kata Sambung
(Konjungsi)
Kata sambung adalah kata yang
menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat :
kata dengan kata , frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.
Contoh :
Kakak dan adik
Makan atau minum
Tidak makan, tetapi minum
Ia tidak naik kelas karena bodoh
Rani meletakkan tasnya, lalu ia
membuka seragamnya.
(3) Kata Sandang
(Artikula)
Kata sandang adalah kata tugas yang membatasi makna
nomina.
Contoh :
Sang dewi (Sang Bermakna Tunggal)
Para Penonton (Para Bermakna Jamak)
Si molek (Si Bermakna Netral)
(4) Kata Seru
(Interjeksi)
Kata seru adalah tugas yang digunakan untuk
mengungkapkan seruan hati.
Contoh :
Aduh, badanku sakit sekali.
Astaga, mengapa kamu pergi ?
Ayo, jangan menyerah.
“Wah, murah sekali!” kata kakak.
(5)
Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur
yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam
komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah, dan pernyataan
(berita).
Contoh partikel :
1.
lah
2.
kah
3.
tah
4.
deh
5.
dong
6.
kek
7. pun
Langganan:
Postingan (Atom)