Kamis, 18 September 2014

HAKIKAT BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR

By : Driyana Elisabeth Debora Sinaga


 A. HAKIKAT BIMBINGAN DI SD
a.       Penergtian Bimbingan Konseling
Ada beberapa pengertian BK yaitu :
1.       BK merupakan layanan bantuan artinya, kegiatan ini memberikan pencerahan dan kesejukan serta mendorong dan membela hak dan kepentingan serta kewajiban peserta didik dengna cara yang tepat.
2.       Layanan BK dilaksanakan melaului kegiatan perorangan atau kelompok atau didalam kelas. 
3.       Arah pelayanan BK adalah agar peserta didik mampu melaksanakan kehidupannya sehari – hari secara mandiri dan potensi yang ada pada dirinya berkembang secra optimal.
4.       Pelayanan BK dilaksanan dalam keempat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi,bimbingan social,bimbingan belajar dan bimbingan karier.
5.        Pelyanan BK dilaksanakan melului jenis layanan yaitu kegiatan yang akan langsung membantu peserta didik dalam mendorong perkembangan peserta didik secara optimal.
6.       Layan Bk perlu ditunjang oleh sejumlah kegiaan pendukung.
7.       Pelayanan BK harus berdasarkan norma yang berlaku.

b.      Tujuan Bimbingan Konseling di SD
Secara umum tujuan BK adalah membantu peserta didik mencapai perkembangan yang optimal. Ini bereti tujuan bimbingan adalah memperhatikan keadaan individual anak.

c.       Fungsi Bimbingan Konseling di SD
Fungsi BK ditinjau dari kegunaan atau manfaat atau pun keuntungan apa yang diperoleh melalui pelayanan tersebut. Fungsi – fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
v  Fungsi Pemahaman
v  Fungsi Pencegahan
v  Fungsi Pengentasan
v  Funsi Pemeliharaan
v  Fungsi Penembangan
1.       Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman dapat dirinci sebagai berikut :
a.       Pemahaman tentang diri sendiri dan kondisi peserta didik sendiri, orang tua,dan guru pembimbing dalam hal ini guru kelas.
b.      Pemahaman tentang lingkungan peserta didik termasuk didalamnya lingkungan keluarga dan sekolah.
c.       Pemahaman tentang lingkungan “ yang lebih luas “ ( termasuk didalamnya lingkungan informasi pendidikan ).


2.       Fungsi Pencegahan
a.       Pengertian Pencegahan
Berkenaan dengan upaya pencegahan dapat diartikan bahwa :
1.       Mencegah adalah menghindari timbulnya atau meningkatnya masalah pada diri siswa.
2.       Pencegah adalah mempunyai dan menurunkan factor organic dan stress.
3.       Mencegah adalah meningkatkan kemampuan pencegahan masalah penilaian positif terhadap diri sendiri dan dukungan kelompok.
4.       Kemapuan pemecahan masalah dan penilaian positif terhadap diri sendiri merupakan kondisi yang ada pada diri individu sedangkan dukungan kelompok merupakan unsure lingkan.
b.      Upaya Pencegahan
Hal – hal dibawah ini merupakan pilihan yang dapt dilakukan oleh seorang konselor :
1.       Mendorong perbaikan lingkungan yang kalu diberikan akan berdampak negatif dalam  individu yang bersangkutan.
2.       Mendorong perbaikan kondisi diri sendiri pribadi peserta didi.
3.       Fungsi Pengentasan
Fungsi pengentasan dalam layanan BK adalah fungsi yang menghasilkan atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami peserta didik.
4.       Fungsi Pemeliharaan perkembangan ,
        Fungsi pe meliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada diri individu,baik hal ini merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah di capai selama ini. Iteligens yang tinggi,bakmat yang istimewa,minat yang positif dan produktif,sikap dan kebiasaan yang terbina dalam perilaku sehari-hari,cita-cita yang tinggi dan cukup realistic,kesehatan dan kebugaran dan jasmani,hubungan social yang harmonis dan dinamis dan berbagai aspek positif lainnya.
d. prinsip-prinsip BK
Dalam pelayanan BK prinsip-prinsip yang digunakan bersumber dari kajian filosofis,hasil-hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia perkembangan dan kehidupan manusia dalam kontek social budaya.
Pengertian,tujuan,fungsi,dan proses penyelengaraan BK misalnya Van hoose(1969) mengemukaan bahwa :
·         Bimbingan di dasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri tiap anak terkandung kebaikan kebaikan.
·         Bimbingan merupakan bantuan kepada anak-anak dan pemuda.
·         Bimbingan bagi mereka yang memerlukannyaagar mencapai  yg menjadi idaman d masyarakat.
·         Bimbingan adalah pelayanan unik.
1.       Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan.
2.       Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu.
3.       Prinsip-prinsip berkenaan dgn program pelayanan.
4.       Prinsip berkenaan dengan pelaksana layanan.

e.azas bimbingan konseling di SD.
Asas-asas yang dimaksud adalah :
1.       Azas kerahasiaan
2.       Azas kesukarelaan
3.       Azas keterbukaan
4.       Azas kekinian
5.       Azas kemandirian
6.       Azas kegiatan
7.       Azas kedinamisan
8.       Azas keterpaduan
9.       Azas kenormatifan
10.   Azas keahlian
11.   Azas alih tangan
12.   Azas Tut Wuri Handayani
f.jenis dan bidang BK di SD
1)      Bimbingan pribadi kegiatanya meliputi :
a)      Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang  Maha Esa.
b)      Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyaluran untuk yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan dan pergaulan sehari hari,disekolah,maupun peranya dimasa depan.
c)       Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi,serta penyaluran  dan perkembangannya melalui  kegiatan yang kreatif dan produktif.
d)      Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha penanggulangnya.
e)      Pengembangan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan pribadi sehari-hari.
f)       Pengembangan maupun mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri.
g)      Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat untuk diri sendiri serta lingkungan dan keindahan.
2)      Bidang bimbingan social.
a)      Pengemangan kemampuan berkomunikasi  dan bertransaksi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
b)      Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan social baik di rumah,sekolah,dimasyarakat dan menjunjung tinggi tata karma,sopan santun serta nilai-nilai agama,adat istiadat,peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
c)       Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman sebaya .
d)      Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah,dirumah dan lingkungan serta kesadaran untuk melakukan nya.
e)      Pengembang sikap terhadap kelompok ,lembaga social, tanah air,bangsa dan Negara,
3)      Bimbingan belajar
Bidang bimbingan belajar sekolah :
a)      Pengembangan sikap dan sikap belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar,bersikap terhadap guru dan narasumber lainya mengikuti belajar sehari-hari, mengerjakan tugas(PR),mengembangkan keterampilan belajar.
b)      Pengembangan  disiplin belajar dan berlatih secara mandiri maupun kelompok.
c)       Pemantapan dan pengembangan penguasaan  materi pelajaran dosekolah dasar dan sederajat.
d)      Orientasi belajar untuk pendidikan lanjutan pertama :
Bidang bimbingan karir
Dalam bidang karir Disekolah Dasar Meliputi :
                                                         i.            Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
                                                       ii.            Pengenalan orientasi dan informasi karir yang hendak dikembangkan.
                                                      iii.            Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan,karir yang di kembangkan.
                                                     iv.            Pengenalan dan pemahaman secara sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam kaitanya dengan yang hendak dikembangkan.
1.       Pendekatan perkembangan dalam bimbingan,
Ada 4 pendekatan dirumuskan sebagai pendekatan dalam bimbingan,yaitu pengembangan :
a.       Krisis.
b.      Pemedial.
c.       Preventif
d.      Perkembangan (myrick dalam muro & kottman,1995)







c.BIMBINGAN BAGI ANAK YANG BERPRILAKU BERMASALAH.
a.pengertian anak berperilaku bermasalah.
Dalam kehidupan anak di sekolah tidak semua dapat melihat dan meraskan bahwa diantara  anak ada yang telah atau sedang menghadapi masalah ada yang masih gejala ,bahkan bagi anak sendiri juga banyak yang juga tidak tau bahwa dirinya sedang bermasalah.
b.bentuk bentuk perilaku bermasalah
Dalam psikologi prilaku ini disebut ’’mekanisme pertahanan diri’’ karena ada perilaku tersebujt individu dapat mempertahankan diri atau dari situasi yang menimbulkan ketegangan.
Bentuk umum perilaku mekanisme mempertahankan diri ialah :
1.Rasionalisme
  Mekanisme prilaku rasionalisasi ditunjukkan dalam bentuk memberikan penjelasan atau alasan yang dapat diterima oleh akal,tapi pada dasarnya bukan penyebab nyata karena dengan penjelasantersebut individu bermaksud menyembunyikan latar belakan pelakunya.
2.Sikap bermusuhan
Sikap ini tampak pada prilaku agresif,menyerang,mengganggu besaing,dan mengancap lingkungan.
3.Menghukum diri sendiri
Prilaku ini tanpak dalam wujud mencela diri sendiri dari penyebab utama dari kesalahan tau kegagalan
4.Represi
Perilaku represi ditunjukkan pdalam menyelamatkan diri dengan atau terhadap harapan orang lain.
5.Sinis
Prilaku Sinis muncul dari ketidakberdayaan individu untuk berbuat atauberbicara terhadap kelompok.
c.Masalah yang berkait dengan karakteristik perkembangan anak SD
Pendekatan perkembangan membawa implikasi  bahwa pendekatan terhadap siswa berprilaku masalah dapat dilakukan dengan mengkaji tugas tugas perkembangan karakteristik perkembangan siswa :
1.Tugas-tugas perkembangan anak di SD
a.       Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca,menulis dan berhitung.
c.       Mengembangkan konsep-konsepyang perlu dalam kehidupan sehari-hari.
d.      Belajar bergaul dan bekrja dengan kelompok sebaya.
e.      Belajar menjadi pribadi yang mandiri.
f.        Mempelajari fisik yang sederhana yang diperlukan untuk permainan maupun kehidupan.
g.       Mengembangkan kata hati,moral dan nilai nilai sebagai pedpoman prilaku.
h.      Membina hidup sehat,untuk diri sendiri,dan lingkungan serta keindahan.
i.         Belajar memahami diri sendiri dan orang lain dan jenis kelaminnya serta menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin.
j.        Mengembangkan sikap terhadap kelmpok,lembaga social,bangsa dan Negara.

d.Teknik membantu siswa bermasalah
bagi duru SD yang berperan sebgai guru kelas, sekaligus pembimbing,penanganan dan pencegahan prilaku bermasalah dapat ditempuh dengan mengembangkan dan memelihara lingkungan belajar yang sehat.
Ada beberapa upaya yang dapat guru untuk memperoleh lingkungan belajar yang sehat :
a.      Manfaatkan pembelajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompok.
b.      Manfaatkan pendekatan-pendekatan kelompok didalam proses pembelajaran.
c.       Mengadakan konfrensi kasus dengan melibatkan guru dan orang tua siswa.
d.      Menjadikan segi kesehatan mental sebagai salah satu segi evaluasi.
e.      Memasukkan aspek-aspek insaniah dalam kurikulum,sebagai bagian terpadu dan bahan ajaran yang harus disajikan guru.
f.        Menaruh kepedulian khusus terhadap factor-faktor psikologis yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran.

D. BIMBINGAN BAGI ANAK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR
A.Pengertian kesulitan belajar.
Seorang siswa dapat di pandang atau  diduga mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan menunjukkan kegagalan tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
1.       Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tungkat keberhasilan atau tingkat penguasaan(level of mastery) minimal dalam pelajaran tertentu.
2.       Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak mengajarkan atau mencapai prestasi yang semestinya(berdasarkan ukuran tingkat kemampuan : itelegensi,bakat).
3.       Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak dapat mewujudkan tugas-tugas perkembangan termasuk penyesuaian social sesuai dengan pola organismiknya(his organismic pattern).
4.       Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak berhasil menguasai tingkat penguasaan (level of mastery)yang di perlukan sebagai prasarat(prerequisite).

B.Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Secara  fangtfafi yang cepat dalam mengidentifikasi siswa yang  diperkirakan mengalami kesulitan adalah :
1.       Menandai siswa dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar.
2.       Penggunaan catatanbelajar efektif pada setiap bidang studi,guru dapat mengadakan pencatatan waktu yang efektif digunakan oleh siswanya dalam memecahkan soal atau mengedakan tugas tertentu.
3.       Penggunaancatatan kehadiran(absensi) pada umumnya setiap guru sangat memperhatikan pencatatan kehadiran atau ketidakhadiran siswanya.
4.       Pengguaan catatan atau bagan partisipasi,dalam bidangstudy tertentu (IPS,PPKN,dan sbgainya sangat di utamakan penguasaan keerampilan,komunikasi dari interaksi social dalam menyumbangan social.
5.       Penggunaan catatan sosiometri,dalam bidang studi tertentu siswa kadang-kadang dituntut kerjasama dalam kelompoknya.
6.       Test kemampuan dasar (IQ),setiap siswa memiliki kemampuan atau kecerdasantertentu,anak normal memiliki tigkat kecerdasan(IQ) antara 90-109.
C.faktor yang menimbulkan kesulitan belajar
Fenomena kesulitan belajar bagi siswa biasanya tampak jelas dari prestasi menurunnya prestasi belajarnya siswa.Namun kesulitan belajar dapat dibuktikan.
Secara  garis besar factor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas 2 macam :
1.       Factor internal siswa yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri.
2.       Factor eksternal siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang dating dari luar diri siswa.
Kedua factor ini meliputi aneka dibawah ini :
1.Faktor-faktor yang terdapat pada diri siswa (factor internal)
a.       Gangguan secara fisik seperti kurang berfungsinya organorgan perasaan,alat bicara,gangguan panca indera,cacat tubuh serta penyakin menahun (alergi,asma dan sbgnya)
b.      Kelemahan mental (baik kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun karna pengalaman),seperti kurangnya kemampuan (taraf kecerdasannya memang kurang),kurang minat,kebimbangan,kurang menguasai keterampilan dan kebiasaan fundamental dalam belajar.
c.       Kelemahan emosional  seperti tidak aman kurang bisa  menyesuaikan diri(malacusment),tercekam merasa takut ,benci , antipati ,serta ketidakmatangan emosional.
d.      Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah seperti kurang perhatian dan minat terhadap pekerjaan sekolah,malas belajar,menghindari tanggung jawab,sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
2.Faktor-faktor yang timbul dari luar siswa
a.       Lingkungn keluarga,sperti ketidak harmonisan hubungan keluarga , rendahnya kehidupan keluarga, sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya.
b.      Lingkungan sekolah,seperti kurikulum yang fleksibel,metode mengajar yang kurang memadai (kurang merangsang siswa) untuk aktis,antisifatif,beban belajar yang terlalu berat,sering pindah sekolah, dan kurangnya alat dan sumber sekolah.
c.       Lingkungan masyarakat,seperti pandangangan masnyarakat yang salah terhadap pendidikan,dan teman sepermainan(per-grup)yang nakal.
Selain factor-faktor yang bersifat umum di atas ada juga factor-faktor yang di pandang sebagai factor kasus berupa learning disability (tidak mampuan belajar) yang di sebabkan adanya kenormalan psikis yang menimbulkan kesulitan belajar seperti :
a.       Disleksia (dyslexia),yakni ketidak mampuan belajar membaca.
b.      Disgrafia (dysgraphia),yakni ketidak mampuan belajar menulis.
c.       Diskalkulia (dyscalculia),yakni ketidak mampuan belajar matematika.

D.Alternatif bantuan kesulitan belajar.
Banyak alternatif yang dapat dilakukan guru dala mengatasi kesulitan belajar.
Akan tetapi sebelum pilihan diambil guru,sangat diharapkan untuk lebih dahulu melakukan beberapa langkah penting lain :
1.       Meneliti bagian-bagian kesulitan untuk memperoleh pengertian yang benar  mengenai kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
2.       Berdasarkan hasil analisis,guru menentukan bidang kesulitan yang memerlukan bantuan.bidang kesulitan ini dapat dikategporikan menjadi :
a)      Bidang kesulitan yang dapat ditangani oleh guru sendiri.
b)      Bidang kesulitan yang dapat di tangani oleh guru dan bantuan orang tua.
c)       Bidang kesulitan yang tidak dapat ditangani oleh guru maupun orang tua.
3.Pengajaran perbaikan (remedial teaching)
Pengajaran ini merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan dan membetulkan yang di berikan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar secara perorangan maupun kelompok.
Karena itu sebelum pengajaran,perbaikan guru perlu menetapkan hal-hal sebagai berikut :
a.       Tujuan pengajaran remedial
b.      Materi pengajaran remedial
c.       Metode pengajaran remedial
d.      Alokasi waktu pengajaran remedial
e.      Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program pengajaran remedial.
4.Kegiatan pengayaan
Kegiatan ini merupakan suatu bentuk layanan yang di berikan kepada siswa yang sangat cepat dalam belajar.
5.Meningkatkan motivasi dan minat belajar
Untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan latar belajar kurangnya motivasi dan minat belajar dapat dilakukan dengan cara :
a.       Memperjelas tujuan belajar yang mudah dicapai secara bertahap.
b.      Menghindari sran dan pernyataan yang negative yang dapat melemahkan kegairahan belajar siswa.
c.       Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang,merangsang dan menyenangkan.
d.      Memberikan dorongan
e.      Memberikan hadiah
f.        Melaksakanakan sanksi hukuman atas kelalaian dengan bijaksana ,adil dan beribawa.
g.       Menunjukkan manfaat pembelajaran bagi kepentingan siswa yang bersangkutan pada saat ini dan nanti.
h.      Pengembangan dan sikap kebiasaan yang baik.
6.pengembangan dan sikap kebiasaan yang baik.
a.       Menciptakan iklim social yang sehat d dalam kelas.
b.      memberikan kesempatan memperoleh pengalaman yang menyenangkan atau memperoleh sukses belajar meskipun dgn prestasi minimal sekalipjun.
c.       Tunjukkan kepada siswa akibat atau pengaruh kebiasaaan yang salah terhadap hasil belajar.
d.      Memberikan kesempatan untuk berlatih dengan pola-pola kebiasaan baru dan meninggalkan kebiasaan lama yang salah.
E.BIMBINGAN BAGI MURID CERDAS DAN BERBAKAT.
1)      Murid cerdas dan berbakat
1.       Pengertian murid cerdas dan berbakat
Dalam seminar Nasional mengenai alternative program pendidikan bagi anak berbakat yang diselenggaran oleh badan penelitian dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan.
Anak berbakat adlah yang oleh orang profesioanal di identifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi tingkat karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul.
Kemampuan-kemampuan tersebut,baik secara potensial maupun yang telah nyata meliputi :
·         Kemampuan intelektual umum
·         Kemampuan akademik umum
·         Kemampuan berfikir kreatif-prodiktif
·         Kemampuan memimpin
·         Kemampuan dalam salah satu bidang seni
·         Kemampuan psiko-motor (seperti dalam olahraga)
Menurut skala  intelegensi  yang di buat oleh WECHSLER, murid berbakat adalah murid yang memiliki interegensi 130 atau lebih yang dibedakan antara luar biasa cerdas atau Gifted (IQ 145 keatas) yang sangat cerdas atau superior(IQ 130-144),yang banyaknya sekitar 2’5% dan jumlah murid.
2.       Ciri-ciri murid cerdas dan berbakat
Murid berbakat pada umumnya memiliki cirri-ciri dibawah ini :
·         memiliki kemampuan yang tinggi dalam bidan penalaran.
·         Memiliki rasa ingin tau yang lebih besar.
·         Cepat dan mudah menerima pelajaran
·         Memiliki minat yang lebih besar.
·         Memiliki ruang lingkup perhatian yang lebih luas yang memungkinkan mereka dapat memusatkan perhatian dan tekun dalam memecahkan persoalan-persoalan.
·         Memiliki kemampuan  kerja yang mandiri dan efektif
·         Telah belajar membaca sejak belum masuk sekolah.
·         Memiliki pengamatan yang lebih tajam dan teliti.
·         Menunjukkan inisiatifitas dan orisinalitas dalam kerja intelektual.
·         Menunjukkan ketajaman perhatian dan memberikan tanggapan terhadap gagasan-gagasan baru.
·         Dapat mengingat secara cepat.
·         Memiliki perhatian sifat-sifat dasar manusia alam semesta(asal-usul,nasib,dan sbgainya.)
·         Memiliki daya imajenasi yang luar biasa.
·         Mudah memahami petunjuk,atau arahan yang kompleks.
·         Cepat dalam membaca
·         Memiliki macam-macam hobby
·         Memiliki minat baca yang besar yang meliputi berbagai disiplin ilmu.
·         Sering dan aktif menggunakan perpustakaan.
·         Memiliki kemampuan yang tinggi dalam bidang matematika terutama dalam pemecahan masalah-masalah.
Kemampuan umum diatas rata-rata,kreatifitas dan pengikatan diri terhadap tugas ,yang penting diperhatikan ialah bahwa memiliki salah satu kelompok   cirri-ciri, misalnya intelegensi yang tinggi, belum mencerminkan   keberbakatan’ setiap dari tiga kelompok ciri-ciri itu sama-sama menentukan keberbakatan’berikut akan di bahas masing’’,,chustar’’ cirri-ciri tsb :
a.kemampuan diatas rata-rata
salah satu kesalahan identifikasi ialah anggapan bahwa hanya kecerdasan dan kecakapan sebagaimana di ukur dgn test prestasi belajar menentukan keberbakatan dan produktifitas kreatif seseorang.
b.Kreatifitas
kelompok(clustar) kedua yang memiliki anak/orang berbakat adalah kreatifitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan  suatu yang baru sebagai kemampuan untuk memelihara gagasan-gagasan baru  yang dapat detetapkan dalam memecahkan masalah atau  sebagai kemampuan melihat  hubungan-hubungan baru antara unsure yang sudah ada sebelumnya .
Daftar yang disusun oleh seagoe (dikutip oleh Martinson,R.A, 1974) menunjukkan bahwa  ciri” tertentu dari anak berbakat  dapat atau mungkin mengakibatkan timbulnya masalah’’ tertentu :
Ø  Kemampuan berfikir kritis dapat mengarah ke sikap skeptis dan kritis baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Ø  Kemampuan kreatifdan minat untuk melakukan hal-hal yang bisa menyebabkan anak berbakat tidak menyukai atau lekas bosan terhadap tugas-tugas rutin.
Ø  Prilaku ulet dan terarah pada tujuan yang sering Nampak pada anak berbakat dapat menjurus keinginan untuk memaksakan atau mempertahankan pendapatnya.
Ø  Kepekaan yang super dari anak berbakat bisa membuat mudah tersinggung atau terlalu peka terhadap kritis orang lain membuatnya kurang sabar, atau tenggang rasa  jika tidak ada kegiatan atau kurang Nampak kemajuan dalam kegiatan yang sedang berlangsung.
Ø  Dengan kemampuan dan minat yang beraneka ragam anak berbakat membutuhkan fleksibilitas serta dukungan untuk dapat menjajaki dan mengembangkan minatnya.
Ø  Keinginan anak berbakat  untuk mandiri  dan belajar dan bekerja ,kebutuhan  akan kebebasan  dapat menimbulkan konflik karena tidak konfrom atau tanduk terhadap  tekanan  dari orangtua,guru  atau teman sebaya.
Adapun  kebutuhan-kebutuhan anak-anak yang berbakat yang cukup menonjol  meliputi tiga kategori : kognitif , akademik,personel-sosial dan pangalaman luar sekolah expriental needs,(Milgram, 1991)
1.Kebutuhan kognitif-akademik
Anak berbakat memerlukan informasi mengenai diri sendiri dan mengenai kesempatan akademis dan karir mereka.
2.Kebutuhan persona-sosial
Anak berbakat juga mempunyai kebutuhan  dalam bidang personal social.
3.Kebutuhan akan luar sekolah
Disamping program khusus  dalam pendidikan formal , anak berbakat juga memerlukan  pengalaman di luar sekolah .
C.Bimbingan bagi anak yang  cerdas dan berbakat
Secara  spesifik  bimbingan / pembinaan  yang dapat dilakukan oleh guru untuk sementara antara lain :
o   Melibatkan  anak dalam perlombaan-perlombaan yang diadakan di dalam sekolah dalam rangka memperingati hari-hari tertentu.
o   Memberikan informasi yang ada di luar sekolah kepada orang tua  untuk melibatkan anak dalam kegiatan tersebut.
o   Pada waktu-waktu tertentu meyakinkan potensi anak dalam proses pembelajaran.
o   Karya-karya anak seperti (puisi,nyanyi,cerpen,lukisan,dll)
o   Memberikan kebebasan pada anak sesuai norma  untuk mengisi majalah dinding (mading) setiap minggu secara bergiliran.
o   Memanggil narasumber/tentor untuk memberikan binaan kepada anak.
o   Arahkan pembinaan untuk membantu anak berbakat menyadari dampak dari keluarbiasaan nya terhadap perasaan sikap,dan nilai interaksi dengan keluarga,teman sebaya, guru dan orang biasa lainya.