LaLa Sinaga
Sabtu, 16 April 2016
Rabu, 19 Agustus 2015
Hakikat Manusia
Harkat Dan Martabat Manusia
MANUSIA
Manusia
adalah makhluk ciptaan ALLAH yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk
lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis
dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan
kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat
diri kita sendiri. Bukan hanya itu saja pengertian manusia secara umum adalah
manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari
orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk
sosial.
Pengertian hakikat manusaia
Hakekat manusia adalah
sebagai berikut :
· Makhluk
yang memiliki tenga dalam yang
dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
· Individu yang memiliki sifat rasional yang
bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
· yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang
positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
· Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan
terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
· Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan
dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan
membuat dunia lebih baik untuk
ditempati.
· Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak
terbatas
· Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
· Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai
dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG PALING TINGGI DERAJATNYA. Manusia memiliki jiwa dan raga. Raga manusia termasuk kedalam derajat
terendah, sementara ruh manusia termasuk ke dalam derajat tertinggi. Hikmah
yang terkandung dalam hal ini ialah bahwa manusia mesti mengemban beban amanat
pengetahuan tentang Allah
MANUSIA
ADALAH KHALIFAH DIMUKA BUMI. manusia sebagai
makhluk yang sangat lemah, disisi lain dinobatkan sebagai "khalifah"
(wakil Allah). Bertugas mengatur alam semesta dan merupakan wakil Allah untuk
menjadi saksi-Nya serta mengungkapkan rahasia-rahasia firman-Nya.
.
MAKHLUK YAG
BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA. Tujuan Pendidikan diarahkan kepada upaya
pembentukan sikap takwa. Dengan demikian pendidikan ditujukan kepada upaya untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal agar dapat menjadi hamba Allah yang takwa.
MANUSIA
ADALAH MAKHLUK PEMILIK HAK ASASI MANUSIA (HAM) Manusia
dalam menjalani kehidupannya telah dilengkapi dengan hak dasar (HAM) yang
dikrarkan untuk dijalankan bagi sesama manusia. Hak dasar ini yang mengatur
tata kehidupan manusia, sehingga dalam menjalankan aktifitas kehidupan tidak
mengalami benturan dengan aturan yang telah ditetapkan.
SINOPSIS NOVEL LAYAR TERKEMBANG !
SINOPSIS
Tuti dan Maria adalah kakak beradik yang berbeda perangainya, dimana
keduanya sangat bertolak belakang. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan
aktif dalam berbagai kegiatan wanita sedangkan adiknya Maria adalah adik yang
lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan
menyenangi kehadirannya semua itu berbeda dengan kakaknya Tuti yang selalu
sibuk dengan acara pemberian orasi-orasi penting pada setiap kaum wanita yang
sedang menuntut persamaan dengan kaum wanita. Ditengah-tengah kesibukan dan
perbedaan kedua gadis ini, muncullah
seorang pria yang bernama Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada zaman
itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi semenjak pertemuan dengan Maria yang pertama di gedung
akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul perasaan sehingga mereka
menjadi sepasang kekasih yang menyenangkan.
Sementara itu dengan Tuti sangat berbeda apa lagi setelah Tuti melihat
kisah cinta Maria dan Yusuf sehingga timbul dalam fikirannya untuk memiliki seorang
kekasih pula, tetapi sayangnya Tuti menyia-nyiakan kesempatan saat Supomo
memberikan surat cinta padanya, Tuti menolak cinta Supomo yang di awali dari
surat cinta yang dikiriminya, hanya karena Supomo adalah bukanlah lelaki
idamannya padahal Supomo adalah pemuda yang terpelajar baik dan berbudi luhur. Sejak
hari itu hari-hari Tuti semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi kaum
wanitanya serta melakukan
kegiatan-kegiatan kegemarannya membaca-baca buku hingga membuatnya sedikit
melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
Dilain hari kisah cinta Maria dan Yusuf semakin memasuki jenjang yang
lebih serius hingga pada suatu waktu yusuf dibawa oleh Maria menemui
keluarganya. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan dan perbincangan yang lebih
jauh dengan keluarga Maria tentang hubungannya dengan Maria, pertemuan dengan
keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf sehigga menghasilkan jawaban yang baik dari
keluarga Maria, akhirnya dalam waktu dekat pula diadakanlah ikatan pertunangan
antara Maria dan Yusuf.
Hati Tuti pun sangat terharu dengan keadaan adiknya yang sekarang telah
melalui hari pertunangannya, dan tidak lama lagi pernikahan merekapun akan tiba
pula. Tetapi pada kenyataannya yang terjadi sangatlah berbeda dan diluar dugaan
Maria, Yusuf dan keluarga, ternyata pada saat menjelang hari pernikahannya,
Maria jatuh sakit penyakit yang dideritanyapun bukanlah penyakit yang sepele
sebab nyatanya dokter telah memvonis Maria dengan penyakit yang di deritanya
yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria haruslah dirawat dirumah sakit Sanatorium
Pacet yang tidak membuahkan hasil sehat Mariapun harus dirawat diSanatorium
Pacet karena jika Maria dirawat di rumahnya sendiri yang ditakutkan oleh
keluarganya adalah penyakit TBC yang dideritanya karna kabarnya pada zaman itu
penyakit TBC dapat menjadi virus dengan cepat sebab TBC dapat berpindah seiring
pergumulannya nanti dengan kelurganya.
Seiring waktu yang berjalan, penyakit Maria semakin parah dan semakin
tidak dapat dijamin kesembuhannya. Tidak lama kemudian disanatorium Pacet Maria
harus berjuang antara hidup dan mati tetapi apa daya jika ajal telah menjemput
apapun usaha manusiakan sia-sia. Akhirnya Mariapun menghembuskan nafasnya yang
terakhir disanatorium Pacet. Tetapi sebelum ajal datang menjemput Maria keluarganya
telah berada disampingnya dan pada saat nafas yang paling terakhir, Maria
berpesan kepada kakaknya Tuti agar kakaknya itu bersedia menerima Yusuf agar
tidak ada kekecewaan dan penyesalan dihati Yusuf kepada Maria.
Hati Tutipun saat itu terkejut atas permintaaan Maria tetapi Tuti tidak
menolak permintaan Maria adiknya itu dan akhirnya dimulailah pertunangan antara
Tuti dan Yusuf. Selanjutnya Tuti dan Yusufpun kemudian menikah dan menjadi
keluarga yang bahagia selamanya.
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
UNSUR INSTRINSIK
Tema : Percintaan
Alur : Maju
Bahasa : Menurut EYD dan tidak
baku
Latar/ Setting : - Gedung akuarium dipasar ikan
-
Rumah
sakit disanatorium pancet
-
Gedung Permufakatan
Sudut
pandang : Orang
Ketiga
Penokohan :
1.
Maria
Lincah
dan periang serta disenangi banyak orang.
2.
Tuti
Wawasan luas
dan modern serta berkarir tinggi di antara persatuan organisasi wanita.
3.
Yusuf
Baik hati
dan berbudi luhur.
4.
Supomo
Baik hati
dan berbudi luhur.
5.
Wiriatmaja
Ayah Maria
dan Tutu baik hati. Pemegang teguh agama dan penyayang.
6.
Juru Rawat
Seorang uang
baik dan suka bercanda.
AMANAT
1.
Jangan iri dengan hebahagiaan orang lain dan jangan
membandingkan dengan diri sendiri syukuri apa yang ada serta apa yang terjadi
dalam kehidupanmu
2.
Masalah yang datang
harus dihadapi, bukan dihindarkan dengan mencaripelarian, seperti perkawinan
yang digunakan untuk pelarian mencari perlindungan, belas kasihan, dan pelarian
dari rasa kesepian atau demi status budaya sosial.
3.
Perempuan harus memiliki pengetahuan yang luas
sehingga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar didalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan demikian perempuan dapat lebih dihargai
kedudukannya di masyarakat.
4.
Jangan mementingkan diri sendiri,
dan jangan meremehkan orang lain di karena
kan ingin memiliki segalannya
UNSUR EKSTRINSIK
A.
NILAI MORAL
Sesuai cerita diatas disana kita dapat mengambil moral yang baik ,melalui
tokoh Tuti dan Maria, dimana saat salah satu diantara saudara kita mendapatkan
kebahagian kita tidak boleh iri dan membuat semua itu kacau dan berikhlas
hatilah akan apapun yang didapat orang lain tanpa membandingkan dengan diri
sendiri.
B.
NILAI SOSIAL
Nilai sosial yang ada dalam cerita diatas adalah dimana semua keluarga
antara keluarga Yusuf, Mari, Tuti, dan Supomo adalah dari keluarga berada dan
memiliki pendidian yang baik, semua tokoh berasal dari masyarakat yang berbudi
luhur dan berpengertian yang baik.
C.
NILAI BUDAYA
Budaya yang dipakai dalam cerita tidaklah dibahas sebab keadaaan suasana dakam
cerita adalah kota jakarta dalam cerita juga bahasanya bahasa tidak asing yaitu
sesuai EYD yang berlaku, jadi budayanya tidak diketahui.
KOMENTAR
LAYAR TERKEMBANG DAN BELENGGU
Dalam
menghadapi suatu masalah, kita harus tegar dan jangan mudah menyerah. Kita
harus hadapi masalah tersebut dengan usaha, kesabaran, dan berserah diri kepada
Tuhan. Kita tidak boleh pasrah dengan kehidupan yang suram karena kita yang
menentukan kehidupan kita suram atau tidaknya melalui kerja keras kita, bukan
kehidupan yang menentukan kita tetapi sekalipun begitu kiya juga jangan lupa
kepada yang kuasa sebab tanpa izinnya emua usaha kita sis-sia. Dan untuk
mencapai hal itu, kita harus mempunyai pendirian yang teguh serta semangat
untuk mencapai tujuan yang kita cita-citakan.
Novel
ini juga memberikan sebuah arti dari kesetiaan, jika mencintai seseorang, kita
harus bisa menerima dia apa adanya dan kita harus benar-benar memperjuangkannya
seperti pada sifat tokoh yusuf. Selain itu, dari novel ini, memberikan pelajaran tentang sebuah pilihan.
Dimana kita harus memiliki sebuah harapan atau cita-cita dan kita harus berani
mengungkapkan apa yang kita cita-citakan itu. Kita juga harus berani dalam
berkata tidak untuk sesuatu yang tidak kita sukai karena melakukan sesuatu
tanpa ada rasa senang hanya akan membebani diri kita dan tidak akan menimbulkan
kebahagiaan.
Novel
ini mengajarkan kepada saya untuk saling menghargai dan peduli terhadap sesama
manusia dan terhadap alam. Juga mengajarkan tentang pentingnya pendidikan bagi
kita. Serta pentingnya yang bersaudara agar tidak saling menyakiti sesama
manusia orang lain ataupun keluarga. Karena untuk mencapai tujuan, kita harus
memiliki ilmu pengetahuan agar tidak tertinggal dengan orang lain dan mampu
bersaing di masyarakat serta budi luhur dan pekerti yang baik. Dengan memiliki
pengetahuan yang luas kita dapat memberikan pengaruh yang sangat besar didalam
kehidupan Bangsa dan Negara dan bukan hanya bangsa dan negara tetapi juga
dengan saudara ataupun keluarga.
DAFTAR
PUSTAKA
Margasari,
Puri. 1936. Layar Terkembang. Jakarta : Pt Persero,Jl..Gunung Sehari Raya Pane, arjmin.
1995. Belenggu. Jakarta : Dian Rakyat
by. LaLa Sinaga
by. LaLa Sinaga
Menyimak :)
Cara Meningkatkan Keterampilan
Menyimak
Ada sembilan
cara untuk meningkatkan keterampilan menyimak menurut Webb dalam Tarigan
(1993:78),
antara lain
:
(1) pahami
maksud pembicara,
Pahami
maksud pembicara mempunyai maksud sebagai berikut. Adakalanya pada permulaan
pembicaraan untuk menyampaikan pesannya, sang pembicara justru mengutarakan
atau menyatakan ataupun mengimplikasikan maksud dan tujuan penampilannya.
Simaklah baik-baik butir-butir berharga itu. Cobalah memahami maksud utama
pembicaraannya itu sehingga Anda mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh
pembicara yang diperoleh penyimak dari ucapannya.
(2) hindari
klise gegagah,
hindari
klise gegabah. Agar dapat menjadi penyimak yang baik kita harus menghindari
kegiatan menyimak gagasan yang terlalu sering dipakai dan dapat menimbulkan
tindakan yang kurang baik. Oleh karena itu, dalam kegiatan menyimak seharusnya
menghindari suatu klise yang gegabah.
(3) pahami
maksud Anda menyimak,
pahami maksud Anda menyimak. Sebelum kita melakukan
kegiatan menyimak maka agar kita berhasil menangkap apa yang kita simak kita
harus memahami dahulu maksud kita menyimak. Jika itu bisa dilakukan oleh setiap
orang maka kegiatan menyimak akan dapat ditingkatkan.
(4) kurangi
makna perbedaan dalam bahasa,
Kurangi
makna perbedaan dalam bahasa merupakan cara yang keempat. Dalam kegiatan
menyimak cobalah kurangi makna perbedaan dalam bahasa. Carilah makna persamaan
dalam bahasa. Hal itulah yang akan meningkatkan keterampilan menyimak.
(5) kenalilah
prasangka Anda,
Kenalilah
prasangka Anda merupakan cara yang kelima. Manusia hidup memang tidak bisa
bebas sama sekali dari prasangka dan sifat meniru. Kita sebagai penyimak
haruslah mengenali apa pendapat kita. Janganlah kita memberi pendapat
yang kurang baik sebelum mengetahui sendiri.
(6) kenalilah
prasangka pembicara,
Cara
berikutnya adalah kenalilah prasangka pembicara. Kita harus beranggapan
bahwa sang pembicara adalah orang yang baik dalam menyampaikan gagasannya. Kita
harus bisa mengenali maksud apa yang dimaksud dalam pembicaraan itu sebelum
pembicara selesai mengungkapnya. Jadi kita harus menyimak dengan prasangka
pembicara yang minim.
(7) periksalah
fakta-fakta pembicara,
Periksalah
fakta-fakta pembicara mempunyai maksud sebagai berikut. Pembicara dalam
menyampaikan gagasannya berharap agar orang yang diajak bicara itu maksud apa
yang hendak disampaikan. Cara yang harus dilakukan penyimak adalah
penyimak harus memeriksa fakta-fakta gagasan yang disampaikan pembicara.
(8) simak sampai
selesai,
Cara yang
berikutnya adalah simak sampai selesai. Dalam kegiatan menyimak, penyimak harus
mendengarkan dari awal sampai akhir. Hal itu dilakukan agar kegiatan menyimak
dapat berhasil. Seandainya kita melakukan kegiatan menyimak tidak sesuai dengan
waktunya maka kita tidak akan memhami maksud pembicara.
(9) gunakan
waktu senggang.
gunakan
waktu senggang. Menyimak dengan hasil yang baik harus menggunakan waktu yang
lama. Dengan demikian, gunakanlah waktu yang senggang untuk menyimak agar
kegiatan menyimak dapat meningkat.
by. LaLa Sinaga
Langganan:
Postingan (Atom)