Rabu, 19 Agustus 2015

SINOPSIS NOVEL LAYAR TERKEMBANG !


            
        SINOPSIS

Tuti dan Maria adalah kakak beradik yang berbeda perangainya, dimana keduanya sangat bertolak belakang. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita sedangkan adiknya Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya semua itu berbeda dengan kakaknya Tuti yang selalu sibuk dengan acara pemberian orasi-orasi penting pada setiap kaum wanita yang sedang menuntut persamaan dengan kaum wanita. Ditengah-tengah kesibukan dan perbedaan kedua gadis  ini, muncullah seorang pria yang bernama Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada zaman itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi semenjak  pertemuan dengan Maria yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul perasaan sehingga mereka menjadi sepasang kekasih yang menyenangkan.
Sementara itu dengan Tuti sangat berbeda apa lagi setelah Tuti melihat kisah cinta Maria dan Yusuf sehingga timbul dalam fikirannya untuk memiliki seorang kekasih pula, tetapi sayangnya Tuti menyia-nyiakan kesempatan saat Supomo memberikan surat cinta padanya, Tuti menolak cinta Supomo yang di awali dari surat cinta yang dikiriminya, hanya karena Supomo adalah bukanlah lelaki idamannya padahal Supomo adalah pemuda yang terpelajar baik dan berbudi luhur. Sejak hari itu hari-hari Tuti semakin disibukkan dengan kegiatan organisasi kaum wanitanya  serta melakukan kegiatan-kegiatan kegemarannya membaca-baca buku hingga membuatnya sedikit melupakan angan-angannya tentang seorang kekasih.
Dilain hari kisah cinta Maria dan Yusuf semakin memasuki jenjang yang lebih serius hingga pada suatu waktu yusuf dibawa oleh Maria menemui keluarganya. Setelah melalui tahap-tahap perkenalan dan perbincangan yang lebih jauh dengan keluarga Maria tentang hubungannya dengan Maria, pertemuan dengan keluarga, dan kunjungan oleh Yusuf sehigga menghasilkan jawaban yang baik dari keluarga Maria, akhirnya dalam waktu dekat pula diadakanlah ikatan pertunangan antara Maria dan Yusuf.
Hati Tuti pun sangat terharu dengan keadaan adiknya yang sekarang telah melalui hari pertunangannya, dan tidak lama lagi pernikahan merekapun akan tiba pula. Tetapi pada kenyataannya yang terjadi sangatlah berbeda dan diluar dugaan Maria, Yusuf dan keluarga, ternyata pada saat menjelang hari pernikahannya, Maria jatuh sakit penyakit yang dideritanyapun bukanlah penyakit yang sepele sebab nyatanya dokter telah memvonis Maria dengan penyakit yang di deritanya yaitu malaria dan TBC, sehingga Maria haruslah dirawat dirumah sakit Sanatorium Pacet yang tidak membuahkan hasil sehat Mariapun harus dirawat diSanatorium Pacet karena jika Maria dirawat di rumahnya sendiri yang ditakutkan oleh keluarganya adalah penyakit TBC yang dideritanya karna kabarnya pada zaman itu penyakit TBC dapat menjadi virus dengan cepat sebab TBC dapat berpindah seiring pergumulannya nanti dengan kelurganya.
Seiring waktu yang berjalan, penyakit Maria semakin parah dan semakin tidak dapat dijamin kesembuhannya. Tidak lama kemudian disanatorium Pacet Maria harus berjuang antara hidup dan mati tetapi apa daya jika ajal telah menjemput apapun usaha manusiakan sia-sia. Akhirnya Mariapun menghembuskan nafasnya yang terakhir disanatorium Pacet. Tetapi sebelum ajal datang menjemput Maria keluarganya telah berada disampingnya dan pada saat nafas yang paling terakhir, Maria berpesan kepada kakaknya Tuti agar kakaknya itu bersedia menerima Yusuf agar tidak ada kekecewaan dan penyesalan dihati Yusuf kepada Maria.
Hati Tutipun saat itu terkejut atas permintaaan Maria tetapi Tuti tidak menolak permintaan Maria adiknya itu dan akhirnya dimulailah pertunangan antara Tuti dan Yusuf. Selanjutnya Tuti dan Yusufpun kemudian menikah dan menjadi keluarga yang bahagia selamanya.


                                                                       




          UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

                                                   UNSUR INSTRINSIK
Tema                           : Percintaan    
Alur                             : Maju 
Bahasa                         : Menurut EYD dan tidak baku
Latar/ Setting              : -    Gedung akuarium dipasar ikan       
-          Rumah sakit disanatorium pancet
-          Gedung Permufakatan
Sudut pandang                        : Orang Ketiga
Penokohan                  :
1.      Maria
            Lincah dan periang serta disenangi banyak orang.
2.      Tuti
Wawasan luas dan modern serta berkarir tinggi di antara persatuan organisasi wanita.
3.      Yusuf
Baik hati dan berbudi luhur.
4.      Supomo
Baik hati dan berbudi luhur.
5.      Wiriatmaja
Ayah Maria dan Tutu baik hati. Pemegang teguh agama dan penyayang.
6.      Juru Rawat
Seorang uang baik dan suka bercanda.



         
       AMANAT

1.      Jangan iri dengan hebahagiaan orang lain dan jangan membandingkan dengan diri sendiri syukuri apa yang ada serta apa yang terjadi dalam kehidupanmu

2.      Masalah yang datang harus dihadapi, bukan dihindarkan dengan mencaripelarian, seperti perkawinan yang digunakan untuk pelarian mencari perlindungan, belas kasihan, dan pelarian dari rasa kesepian atau demi status budaya sosial.
                       
3.      Perempuan harus memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar didalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan demikian perempuan dapat lebih dihargai kedudukannya di masyarakat.

4.      Jangan mementingkan diri sendiri, dan jangan meremehkan orang lain di karena  kan ingin memiliki segalannya















                                                         UNSUR EKSTRINSIK
A.    NILAI MORAL

Sesuai cerita diatas disana kita dapat mengambil moral yang baik ,melalui tokoh Tuti dan Maria, dimana saat salah satu diantara saudara kita mendapatkan kebahagian kita tidak boleh iri dan membuat semua itu kacau dan berikhlas hatilah akan apapun yang didapat orang lain tanpa membandingkan dengan diri sendiri.
B.     NILAI SOSIAL

Nilai sosial yang ada dalam cerita diatas adalah dimana semua keluarga antara keluarga Yusuf, Mari, Tuti, dan Supomo adalah dari keluarga berada dan memiliki pendidian yang baik, semua tokoh berasal dari masyarakat yang berbudi luhur dan berpengertian yang baik.
C.     NILAI BUDAYA

Budaya yang dipakai dalam cerita tidaklah dibahas sebab keadaaan suasana dakam cerita adalah kota jakarta dalam cerita juga bahasanya bahasa tidak asing yaitu sesuai EYD yang berlaku, jadi budayanya tidak diketahui.










                                                          


                          KOMENTAR LAYAR TERKEMBANG DAN BELENGGU
               Dalam menghadapi suatu masalah, kita harus tegar dan jangan mudah menyerah. Kita harus hadapi masalah tersebut dengan usaha, kesabaran, dan berserah diri kepada Tuhan. Kita tidak boleh pasrah dengan kehidupan yang suram karena kita yang menentukan kehidupan kita suram atau tidaknya melalui kerja keras kita, bukan kehidupan yang menentukan kita tetapi sekalipun begitu kiya juga jangan lupa kepada yang kuasa sebab tanpa izinnya emua usaha kita sis-sia. Dan untuk mencapai hal itu, kita harus mempunyai pendirian yang teguh serta semangat untuk mencapai tujuan yang kita cita-citakan.

         Novel ini juga memberikan sebuah arti dari kesetiaan, jika mencintai seseorang, kita harus bisa menerima dia apa adanya dan kita harus benar-benar memperjuangkannya seperti pada sifat tokoh yusuf. Selain itu, dari novel ini,  memberikan pelajaran tentang sebuah pilihan. Dimana kita harus memiliki sebuah harapan atau cita-cita dan kita harus berani mengungkapkan apa yang kita cita-citakan itu. Kita juga harus berani dalam berkata tidak untuk sesuatu yang tidak kita sukai karena melakukan sesuatu tanpa ada rasa senang hanya akan membebani diri kita dan tidak akan menimbulkan kebahagiaan.

           Novel ini mengajarkan kepada saya untuk saling menghargai dan peduli terhadap sesama manusia dan terhadap alam. Juga mengajarkan tentang pentingnya pendidikan bagi kita. Serta pentingnya yang bersaudara agar tidak saling menyakiti sesama manusia orang lain ataupun keluarga. Karena untuk mencapai tujuan, kita harus memiliki ilmu pengetahuan agar tidak tertinggal dengan orang lain dan mampu bersaing di masyarakat serta budi luhur dan pekerti yang baik. Dengan memiliki pengetahuan yang luas kita dapat memberikan pengaruh yang sangat besar didalam kehidupan Bangsa dan Negara dan bukan hanya bangsa dan negara tetapi juga dengan saudara ataupun keluarga.

DAFTAR PUSTAKA
Margasari, Puri. 1936. Layar Terkembang.  Jakarta : Pt Persero,Jl..Gunung Sehari Raya Pane, arjmin. 1995. Belenggu. Jakarta : Dian Rakyat

by. LaLa Sinaga

                                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar